Jika saya tidak bisa lagi menjadi diri saya sendiri, maka saya tidak akan mencoba untuk menjadi seperti orang lain. Namun, saya akan coba untuk berdiri tegak tanpa melihat keatas, sampai saya menemukan hal yang tidak mungkin saya pikirkan dengan akal sehat saya, yaitu; "siapa saya sebenarnya??", "untuk apa saya berada disini??", "dan untuk siapa saya berdiri??".

Kamis, 13 Agustus 2009

referensi sukses

Saya pernah baca biografi kehidupan seseorang, yang intinya dia adalah seorang art director yang sudah banyak menangani hal-hal grafis di luar negeri. Tunggu, kalian jangan salah pikir dulu, bukan karena dia seorang art director, berarti dia adalah seorang sarjana dan seorang yang super JENIUS. Tapi, bahkan kenyataannya dia adalah seorang lulusan SMA dan telah di DROP OUT di kampusnya dulu yaitu univ sebelas maret di solo. Nah, hal itulah yang menjadi motivator saya untuk jauh lebih berkarya tanpa harus mengenyam ilmu di kursi kuliah. Seorang pembuat lukisan monalisa (saya lupa namanya siapa, hhehe ;p) bilang, bakat itu hanya 3% dari suatu keahlian dan sisanya 97% adalah latihan, latihan, dan latihan. Makanya saya pikir, seorang yang sukses itu pasti berhubungan dengan gelar sarjana, dan semacamnya. Ternyata selama ini saya telah salah paham terhadap teori tersebut. Karena kesuksesan seseorang hanya bisa di timbang dengan, dimana tempat dia bergaul (jaringan/link), semakin dia pintar dalam memilih jaringan, maka semakin mudah dia untuk mencapai kesuksesan tersebut. Lalu, bagaimana cara dia terus bekerja keras untuk latihan setiap saat, karena yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa 97% keahlian itu adalah sebuah LATIHAN ditambah banyaknya anda mencari referensi untuk mengasah keahlian anda. Maka tidak bisa suatu kesuksesan itu ditimbang dari segi pendidikan seseorang. Karena kesuksesan itu bukanlah sesuatu yang kebetulan, namun kesuksesan itu adalah hal yang direncanakan. Maka rencanakanlah kesuksesan anda sejak dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar