Jika saya tidak bisa lagi menjadi diri saya sendiri, maka saya tidak akan mencoba untuk menjadi seperti orang lain. Namun, saya akan coba untuk berdiri tegak tanpa melihat keatas, sampai saya menemukan hal yang tidak mungkin saya pikirkan dengan akal sehat saya, yaitu; "siapa saya sebenarnya??", "untuk apa saya berada disini??", "dan untuk siapa saya berdiri??".

Rabu, 31 Maret 2010

Berlari dengan kedua kaki lumpuh

Sekali lg saya mulai dipertanyakan dengan rasa yg ada di dalam hati saya sendiri. Memang krisis perasan ini selalu datang ketika saya dalam keadan sendiri menjauh dari bisingnya diluar sana. Lelah karena terlalu banyak menyita waktu saya, yg memang tak sesuai dengan target saya saat ini "punya wanita yg terbaik dlm hidup saya". Kalau memang seharusnya ada seseorang yang harusnya saya salahkan, ya itu seharusnya diri saya sendiri. Saat ini semua terjadi ketika daun yg ada memang telah berguguran satu per satu. Buat saya membangun semuanya dari awal lagi. Dari ketika saya mencoba belajar merangkak sampai saya bisa lagi berlari dengan kedua kakinya yg memang hampir lumpuh ini.

Senin, 22 Maret 2010

dia, dia,dia, dan dia

Hhhmmm..kenapa selalu dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dan dia. ouch ! persetan denganNYA. Enyahlah kau dari sisa puing-puing harapan di separuh ginjalku. cukup selama ini saya hanya bernafas dengan 1 ginjal saja. dan kini, hari baru, wajah baru, semangat baru, dan dengan "matahari" baru tentunya. memang namaNYA memang masih mengalir deras diantara kelenjar syaraf saya. namun, saya tidak akan membuang sisa dari virus tersebut, hanya saja saya akan mencoba untuk menularkan virus yg lainnya yg mungkin jauh lebih cocok buat tubuh saya saat ini. dipo !! sadarlah, ini kehidupanmu. Dan saatnya kamu bangkit dari sisa puing sampah itu, dan mencoba menata kembali rumahmu yg sempat hancur 2 bulan lalu, tentunya dengan "matahari" barumu saat ini.

Sabtu, 13 Maret 2010

POSTINGAN TERAKHIR TENTANGMU

Bila kuingat tentangmu, dlm rapuhnya hatiku. Semua kenangan yang kini terekubur oleh rasa sesalku. Ditengah-tengah kesepian hatiku yg berjuang tuk dapat hidup tanpamu, yang tiada lagi mencintaiku.

Tuhan tolong tunjukan bila memang aku yang salah, disaat kau putuskan takdir kami untuk terpisah, agar tak akan kuulangi lagi kesalahanku pada dirinya yang dulu, yang membuatnya pergi dariku.

kini kan kuhancurkan mimpiku, yang dulu t'lah kurangkai untukmu, biarlah kenangan yang jadi bukti, betapa berartinya kau untukku.

postingan inilah yang mungkin terakhir kalinya tentangmu, akan kukubur dalam-dalam harapanku tuk bisa dapat hidup denganmu. Sudah kucoba lakukan hal yang terbaik untukmu, kukumpulkan kepingan harapan kecil menjadi sebuah cita besar untukku, well.. tapi enyahlah kini semua harapanku. Kau kini t'lah bahagia dengannya, membuatku ringkih melagkah dalam satu kaki rapuhku. Well, kini, saat ini, hari ini, bahkan mulai detik ini kau memang t'lah jadi kenangan saja dalam cetita sandiwara kecil dalam hdpku.

Senin, 01 Maret 2010

"SELAMAT TINGGAL SAYANG"

Mungkin semua harus terjadi, kesalahn yang telah kuperbuat jadi penyebab kau pergi. Dan bila kukan mati disini, mati dalam penantian yg tak bertepi, dan terkubur penyesalan yang tak berarti...
Iya lirik tersebutlah yang kini selalu membayangi pikiran saya, terpojok dalam rintihan tangisannya yang membuat saya ringkih mendengarnya. Benar, "DIA"lah yg dulu selalu temani kehampaan ruang pikirku. Dia jugalah yang membuat musim hujan berubah menjadi musim kemarau dalam waktu sejenak saja. Dan dia jugalah yang merubah hitam menjadi putih. Kini semua tinggal cerita kecil yang mungkin suatu saat nanti akan menjadi hal yang paling terindah dalam setiap langkahku. Dan ketika suatu hari nanti saya merindukannya, maka saya akan ukir selalu namanya dalam sebuah ukiran kecil yang terdapat dalam hati saya. "SELAMAT TINGGAL SAYANG".

"SELAMAT TINGGAL SAYANG"

Mungkin semua harus terjadi, kesalahn yang telah kuperbuat jadi penyebab kau pergi. Dan bila kukan mati disini, mati dalam penantian yg tak bertepi, dan terkubur penyesalan yang tak berarti...
Iya lirik tersebutlah yang kini selalu membayangi pikiran saya, terpojok dalam rintihan tangisannya yang membuat saya ringkih mendengarnya. Benar, "DIA"lah yg dulu selalu temani kehampaan ruang pikirku. Dia jugalah yang membuat musim hujan berubah menjadimusim kemarau dalam waktu sejenak saja. Dan dia jugalah yang merubah hitam menjadi putih. Kini semua tinggal cerita kecil yang mungkin suatu saat nanti akan menjadi hal yang paling terindah dalam setiap langkahku. Dan ketika suatu hari nanti saya merindukannya, maka saya akan ukir selalu namanya dalam sebuah ukiran kecil yang terdapat dalam hati saya. "SELAMAT TINGGAL SAYANG".

"SELAMAT TINGGAL SAYANG"

Mungkin semua harus terjadi, kesalahn yang telah kuperbuat jadi penyebab kau pergi. Dan bila kukan mati disini, mati dalam penantian yg tak bertepi, dan terkubur penyesalan yang tak berarti...
Iya lirik tersebutlah yang kini selalu membayangi pikiran saya, terpojok dalam rintihan tangisannya yang membuat saya ringkih mendengarnya. Benar, "DIA"lah yg dulu selalu temani kehampaan ruang pikirku. Dia jugalah yang membuat musim hujan berubah menjadimusim kemarau dalam waktu sejenak saja. Dan dia jugalah yang merubah hitam menjadi putih. Kini semua tinggal cerita kecil yang mungkin suatu saat nanti akan menjadi hal yang paling terindah dalam setiap langkahku. Dan ketika suatu hari nanti saya merindukannya, maka saya akan ukir selalu namanya dalam sebuah ukiran kecil yang terdapat dalam hati saya. "SELAMAT TINGGAL SAYANG".