Jika saya tidak bisa lagi menjadi diri saya sendiri, maka saya tidak akan mencoba untuk menjadi seperti orang lain. Namun, saya akan coba untuk berdiri tegak tanpa melihat keatas, sampai saya menemukan hal yang tidak mungkin saya pikirkan dengan akal sehat saya, yaitu; "siapa saya sebenarnya??", "untuk apa saya berada disini??", "dan untuk siapa saya berdiri??".

Sabtu, 06 November 2010

hanyalah untuknya

Yah.... kembali saya mulai menitikan air kegelisahan saya, rasa sampah ini mulai lagi menggumam di dalam asa saya. Mencoba berdiri kembali diatas karang yang hampir saja runtuh, saya memang seorang pecundang baginya, sebuah baja yang tidak lagi dapat menahan sebuah semburan api disekeliling saya. Iya... saat ini hanyalah sebuah lusinan besi berkarat yang siap di recycle di tempat pembuangan. Namun, tak semudah itu saya dapat direcycle, saya hanyalah ingin menjadi diri sendiri, yang siap menjadi payung ketika hujan datang membasahinya, atau siap pula menjadi keledai yang kuat yang dapat mengantarkan dia ke tempat tujuannya, bahkan saya pun siap menjadi sebuah roti yang seketika dapat dihabiskan dia ketika dia kelaparan, iya saya memang menyayanginya sehingga saya rela mengorbankan diri saya "hanyalah untuknya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar