Jumat, 18 sept '09 05.45am
Hanya sebatang pensil dan selembar kertas saja yang kini dapat menemani kesendirian saya. Dia telah pergi jauh, sangat jauh meninggalkan saya, walaupun bayang-bayangnya akan selalu menghantui kesendirian saya. Seakan-akan dia selalu menari dan tertawa riang tanpa memikirkan sebuah beban berat yang sedang ditopangnya. Terjatuhnya dia telah membuat saya tersentak kaget. segenggam harapan kecilnya membuat saya kagum akan kerja kerasnya melawan sesuatu yang akan memakan seluruh tubuhnya, dan hal itu semata-mata dilakukan hanya untuk saya. Dia telah jatuh bangun untuk memperjuangkan mimpi-mimpi saya. Dan saya pun telah terlanjur mencintainya dengan benih-benih kecil yang dulu saya tanam dengan tangan saya, Lalu kini benih tersebut telah tumbuh menjadi sebuah pohon besar yang tidak mudah untuk ditumbangkan walaupun disambar petir sekalipun. Dan kini pohon tesebut telah berbuah manis, akan tetapi saya tidak dapat menikmati manisnya buah pohon yang saya tanam dengan hasil kerja keras saya selama ini, karena buah tersebut terlalu jauh untuk saya nikmati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar